Ini adalah catatan pribadi
Cognitive Flexibility Theory, dikenalkan oleh Spiro, Feltovich, & Coulon (1988), tentang bagaimana proses belajar yang kompleks bekerja. Prinsip dasar dr teori ini mungkin bisa berguna utk mengajar:
1. Ilmu pengetahuan adalah "tergantung konteks".
pembelajar yang mempelajari suatu pengetahuan baru, akan lebih mengerti jika pengetahuan tsb dipaparkan dalam berbagai konteks. Pembelajar hrs mengerti kenapa mrk belajar hal ini, dan bagaimana mengaplikasikannya dlm berbagai konteks situasi.
2. Materi pengetahuan tidak bisa disederhanakan secara berlebihan.
Penyederhanaan yg berlebihan dpt menimbulkan peraaan bahwa pembelajar telah mengetahui hal ini. Pnyederhanaan mestinya tidak dilakukan dalam hal isi dan struktur dari materi, krn tidak menimbulkan tantangan bagi pembelajar. Pembelajar mesti diberikan materi yg lebih kompleks serta berkaitan dengan struktur. Sehingga pembelajar mempunyai kesempatan utk membuat sendiri koneksi antar konsep dan prinsip-prinsip.
3. Pengetahuan itu Dikonstruksi
Intruksi bagi pembelajar mestinya berdasarkan kasus nyata. Pembelajar mesti diberi kesempatan utk belajar melalui studi kasus, dan skenario yg interaktif dan berdasarkan kehidupan nyata, shg jelas bagaimana aplikasinya dalam kenyataan.
4. Pengetahuan itu saling berhubungan
Sgt penting bagi pengajar utk mengajar dg mempertimbangkan apa yg sudah diketahui oleh pembelajar. Perlu dicari hubungan antara apa yang telah diketahui oleh pembelajar, dengan materi baru yg baru dipelajari. Pembelajar perlu diberi pengetahuan awal, sebelum menuju ke pembelajaran selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar